Laman

Info Sehat

Selasa, 02 Februari 2010

70% kanker rahim sebabkan kematian


Diprediksi 60 persen hingga 70 persen kanker leher rahim pada kaum perempuan di Indonesia menyebabkan kematian, karena terlambat ditangani.

“Kebanyakan di antaranya berdasarkan penelitian yang dilakukan lembaga kanker menyebutkan kejadian itu karena ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (stadium II B) karena terlambat diobati,” kata kepala Dinas Kesehatan Langkat, Indra Salahudin, tadi pagi.

Kanker leher rahim itu, katanya, merupakan peringkat pertama dari seluruh kanker yang ada di Indonesia (34,4 persen dari seluruh kanker perempuan).

Disebutkan, seorang perempuan yang terkena kanker rahim disebabkan oleh berkembangnya Human Papiloma Virus (HPV) yang biasanya diperlukan wakktu 5 -10 tahun untuk keluarnya tanda-tanda kanker itu.

Adapun tanda-tanda dini untuk mendeteksi kanker rahim tersebut adalah terjadinya pendarahan sesudah haid dalam bentuk keputihan yang bercampur darah, bercak pendarahan, pendarahan dan keputihan yang bercampur darah.

Selain itu, nanah, bau dan gatal, serta terjadi pendarahan sesudah senggama yang berisiko terhadap kaum perempuan yang menikah terlalu muda (20 tahun), jumlah anak yang banyak, sering berganti pasangan, kebiasaan merokok dan minimnya membersihkan badan, serta berat badan yang turun secara drastis.

Menurutnya, mencegah penyakit kanker rahim ini dapat dilakukan dengan menunda usia perkawinan, menerapkan Keluarga Berencana (KB) dan menerapkan pola hidup sehat dengan makanan gizi seimbang,olah raga 3 kali seminggu.

Menghindari stress dan radiotherapy untuk mematikan sel-sel kanker, melakukan kemoterapy untuk mematikan anak sebar virus HPV serta immuterapy untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Tingginya tingkat kanker rahim yang terjadi di Indonesia, tambahnya, disebabkan karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh tiap-tiap pasien dalam sekali pengobatan yang mencapai ratusan ribu rupiah, di samping itu pemeriksaan penyakit ini secara dini karena masih dianggap tabu.

1 komentar: