Penyakit tersebut belakangan ini sudah merambah ke penderita berusia 40
tahun. Padahal, dulu penyakit degeneratif bisa disebut sebagai penyakit
yang mengiringi proses penuaan dan menyerang orang di atas usia 50
tahun. Penyakit ini a.l. diabetes, penyakit jantung, stroke,
osteoporosis, alzheimer, kanker, dan parkinson.
Menurut Frederik S. Waworuntu, master of science in holistic health dan ahli naturopathy, penyakit degeneratif, fungsi atau struktur dari jaringan atau organ yang terkena mengalami perubahan lebih buruk dari waktu ke waktu.
Faktor-faktor penyebab penyakit degeneratif sudah banyak dimiliki oleh
masyarakat usia produktif (30-40 tahun). Pencetusnya a.l. karena
keturunan, lingkungan, mutasi gen, usia tua, pola makan dan gaya hidup.
Selain itu, kumpulan efek gaya hidup, termasuk stres, perkembangan
industri makanan dan minuman, polusi udara dan faktor lingkungan yang
terakumulasi selama bertahun-tahun, berkembang menjadi penyakit
peradaban.
"Faktor makanan dan gaya hidup sering dituding sebagai penyebab
tingginya kasus penyakit degeneratif di Indonesia," ujar Frederik hari
ini Jumat, 16 Maret 2012.
National Academy of Sciences dan lembaga lainnya memperkirakan bahwa
faktor gizi bertanggung jawab untuk 60% kasus kanker pada wanita, dan
sisanya pada laki-laki.
Menurutnya, masyarakat Indonesia belakangan ini mengonsumsi gula secara
berlebihan. Gula mengandung banyak kalori. Selain itu, produk
karbohidrat olahan seperti tepung yang warna putih, lebih cepat melepas
kalori. "Hal itu berdampak pada penambahan jumlah orang yang kelebihan
kalori," ujarnya.
Dia menjelaskan asupan kalori harian manusia, yaitu rata-rata 100%
lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan manusia. Adapun, bersepeda
sejauh 20 km baru bisa membakar 350 kalori. (spr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar