Data di AS menunjukkan, jumlah pasien berusia 15-44 tahun yang menjalani perawatan dirumah sakit khusus stroke melonjak lebih dari sepertiga antara tahun 1995 dan 2008. Peningkatan ini diduga karena meningkatnya sebagian jumlah orang muda yang memiliki penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 - penyakit yang sebenarnya berhubungan dengan orang dewasa yang lebih tua.
Peneliti mencatat, tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, obesitas dan kolesterol tinggi adalah faktor risiko pencetus terjadinya stroke.
Dr Mary George, petugas medis di CDC, Divisi Pencegahan Penyakit Jantung dan Stroke menemukan, dalam 14 tahun periode yang sama telah terjadi peningkatan penderita stroke di kalangan pemuda. Mereka menemukan bahwa diabetes, kolesterol dan penggunaan tembakau, sebagai pemicu utama meningkatnya para remaja dan dewasa muda yang mengalami stroke.
"Saya terkejut melihat sejauh mana faktor risiko kardiovaskular pada populasi muda. Karena fokus pada pengendalian risiko ini biasanya ada pada kalangan orang tua," kata George.
"Kami benar-benar perlu mendorong orang untuk menjalani gaya hidup sehat sejak mereka masih sangat muda. Stroke dapat dicegah dengan makan makanan yang sehat, olahraga teratur, dan menghindari penyalahgunaan alkohol serta tembakau," tambahnya.
Menurut American Heart Association, stroke adalah penyebab utama kematian ketiga di AS. Delapan puluh tujuh persen dari pasien stroke mengalami stroke iskemik, di mana terdapat gumpalan atau plak sehingga menyumbat aliran darah ke otak.
Dr. Larry B. Goldstein, Direktur Duke University Stroke Center, berkomentar bahwa, "data yang disajikan dalam penelitian ini adalah sebuah alarm (peringatan)."
Menurut Goldstein, secara tradisional, faktor risiko penyebab stroke pada orang muda biasanya tidak sama dengan orang tua. "Usia tua adalah faktor utama terjadinya stroke, dengan risiko dua kali lipat pada usia diatas 55 tahun. Sekitar sepertiga dari stroke terjadi pada orang di bawah usia 65 tahun, namun untuk remaja dan dewasa muda cenderung sangat rendah," katanya.
Tapi, ia memperingatkan, penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, lipid, penggunaan tembakau dan penyalahgunaan alkohol di usia muda yang menyebabkan pada meningkatnya penderita stroke.
Pakar lain, Dr Michael Katsnelson, asisten profesor neurologi klinis di University of Miami Miller School of Medicine, mengatakan perlu adanya kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat untuk mencegah terjadinya stroke.
"Prevalensi faktor risiko untuk stroke tampaknya akan meningkat pada populasi yang lebih muda. Itu masuk akal dengan perkembangan epidemi obesitas," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar