Minggu, 27 Februari 2011
Manfaat Musik untuk Anak
- Stimulasi ingatan
Jika pernah mendengar musik tertentu di masa lampau, orang akan mengasosiasikan musik dengan pengalaman masa lampaunya. Artinya, musik berfungsi sebagai stimulus pembangkit ingatan ke masa lalu. Tak hanya membangkitkan pengalaman obyektifnya, tapi juga pengalaman subyektifnya (perasaan ketika mengalami hal tersebut).
- Membangkitkan rasa nyaman
Jika kita memperdengarkan musik lembut menjelang anak tidur, ia akan merasa nyaman di peraduan. Biasanya musik-musik tersebut berada pada tempo adagio, andante, moderato, yang tidak jauh dari ritme nadi atau detak jantung dalam hitungan 1 ketuk per detik, sedikit lebih cepat, sedikit lebih lambat. Bukan menggunakan tempo lento yang amat lambat atau presto yang amat cepat.
- Efek hipnotik
Irama musik memberi dampak membuai. Ini disebut hypnotic effect (kesan hipnotik). Buktinya, ketika mendengar musik seseorang cenderung mengentak tangan atau kaki atau mengikuti senandung musiknya.
- Menghibur
Musik bertujuan menghibur (dari kata muse). Musik menghibur di kala suka dan duka. Musik juga menghibur anak-anak. Jadi, hanya dengan mendengarkan musik yang disukai, seseorang sudah merasa terhibur.
Jika individu berada dalam atmosfer yang disukai, atmosfer yang menyenangkan, maka ia akan merasa lebih nyaman, dan rasa nyaman akan memberi dampak positif pada individu dalam melakukan kegiatannya. Kondisi ini membuat anak mudah menyerap, mengolah, dan menyimpan ilmu maupun stimulus. (Nakita/Hilman/kompas)
Senin, 21 Februari 2011
Obat Ilegal Banjiri Pasar
Jakarta, Kompas - Barang-barang impor ilegal berupa makanan, obat, kosmetik, dan obat tradisional senilai Rp 3,5 triliun dari hasil operasi dimusnahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Rabu (23/12) di Jakarta. Masyarakat diimbau tidak mengonsumsi barang impor ilegal tersebut.
Hal itu karena tidak ada evaluasi keamanan dan mutu terhadap barang yang masuk secara diam-diam itu.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin mengatakan, produk impor ilegal adalah produk impor yang tidak memiliki nomor persetujuan untuk diedarkan, kedaluwarsa, mengandung bahan berbahaya, palsu, serta penandaan tidak sesuai dengan ketentuan, seperti berbahasa asing yang tidak dimengerti masyarakat.
Barang yang dimusnahkan merupakan hasil operasi terhadap produk impor ilegal pada Oktober 2008 sampai September 2009.
Produk yang dimusnahkan terdiri atas makanan 1.567.813 buah, kosmetik 837.344 buah, obat tradisional 73.137 buah, obat-obatan 6.103 buah, dan suplemen makanan 676 buah.
Barang-barang itu terutama berasal dari China, Malaysia, Thailand, Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Singapura, dan Jerman. ”Sebagian besar adalah obat keras, penurun kolesterol, dan diabetes,” ujar Husniah.
Konsumsi sembarangan
Dia mengatakan, produk-produk ilegal itu berisiko pada kesehatan karena tidak dievaluasi persyaratan keamanan, manfaat, mutunya, serta tidak diketahui isi dan komposisinya.
”Sebagian besar produk itu juga berbahasa asing sehingga tidak bisa dimengerti sama sekali kandungan dan cara mengonsumsinya. Terkadang mengandung babi, tetapi ditempatkan di rak bersama produk lain sehingga masyarakat sulit membedakan,” ujarnya.
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah jika barang itu ternyata mengandung bahan berbahaya.
Cara membedakan
Husniah mengatakan, salah satu cara mudah membedakan, selain tidak ada nomor persetujuan beredar, biasanya produk impor ilegal tidak disertai penjelasan berbahasa Indonesia yang merupakan salah satu syarat.
Dia menambahkan, pengawasan produk makanan dan obat, antara lain, dengan evaluasi produk sebelum dipasarkan.
Jika memenuhi syarat, produk akan diberi nomor persetujuan untuk diedarkan. Setelah ada di peredaran produk akan diawasi dengan mengambil sampling secara rutin.
Untuk pelanggaran yang telah memiliki bukti awal memadai, telah diproses hukum. Namun, sanksi yang dijatuhkan belum memberikan efek jera.
”Selama ini memang sudah ada kasus yang dibawa ke pengadilan karena bukti awal sudah mencukupi. Persoalannya, hukuman yang diterima hanya tiga bulan dan dendanya pun sangat rendah. Dendanya ada yang hanya Rp 100.000,” ujarnya.
Terbitnya Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 memberikan harapan baru. Dalam undang-undang itu, hukuman bisa mencapai tujuh tahun dengan denda Rp 1 miliar. (INE) - source KOMPASMinggu, 13 Februari 2011
Jumlah Anak Pengidap Kanker Makin Banyak
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam acara peringatan hari kanker anak sedunia 2011 yang digelar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) di FX Plaza, Senayan, Minggu (13/2/2011).
"Salah satu kendala dalam menangani kanker adalah sulitnya mendeteksi kanker. Peningkatan jumlah kasus, khususnya pada anak-anak bisa berarti memang jumlah penderitanya meningkat. Namun bisa juga berarti peningkatan dalam hal kemampuan mediagnosis," ungkap Menkes.
Menurut catatan WHO, kejadian kanker pada anak cenderung meningkat dibandingkan 2 dasawarsa terdahulu. Dari 6,25 juta kasus kanker yang baru terdiagnosis setiap tahunnya, 4 persen atau sekitar 250 ribu di antaranya adalah anak-anak.
Di Indonesia sendiri, kanker diderita oleh sekitar 150 dari 1 juta anak-anak atau sekitar 2-3 persen dari jumlah kasus pada seluruh rentang usia. Oleh karena itu, diperkirakan setiap tahun ada 4.100 kasus baru pada anak di seluruh Indonesia.
Bila dibandingkan dengna jumlah kasus pada orang dewasa, kanker pada anak secara global di seluruh dunia memang tidak terlalu besar karena hanya sekitar 2-4 persennya. Namun dari jumlah ptersebut, kanker telah menjadi pemicu pada 10 persen kasus kematian anak.
Menkes menambahkan, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak pada saat ini adalah leukemia atau kanker sel darah putih. Kanker mata menempati urutan berikutnya dan menyebabkan banyak anak menjadi buta permanen.
Dalam peringatan Hari Kanker Anak Sedunia kali ini, YOAI sekaligus menyosialisasikan gold ribbon atau pita emas sebagai lambang resmi kanker anak internasional. Warna emas dipilih karena seperti logam mulia, sebagai lambang bahwa anak-anak begitu berharga dan perlu dijaga dari risiko kanker yang mematikan. [source:detikhealth]
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Anak-anak yang Terampas Hidupnya Oleh Kanker
Jakarta, Hidup dengan kanker tidak pernah mudah, apalagi bagi anak-anak yang tentunya punya begitu banyak harapan dan cita-cita untuk masa depan. Hanya dengan semangat juang yang tinggi, anak-anak pengidap kanker berikut ini bisa tetap penuh semangat.
Salah satu anak pengidap kanker adalah Gitta Sessa Wanda Cantika alias Keke, yang pernah populer karena menulis puisi berjudul Surat Kecil untuk Tuhan, sesaat sebelum meninggal. Ia meninggal akibat Rabdomiosarkoma, sejenis kanker jaringan lunak yang namanya saja bahkan sangat sulit untuk dilafalkan oleh gadis 13 tahun ini.
Kisah Keke kemudian ditulis oleh Agnes Danovar dalam sebuah novel dengan judul sama dengan puisinya, lalu difilmkan oleh Skylar Pictures. Film ini dirilis dalam peringatan Hari Kanker Anak Sedunia 2011 bersama Yayasan Onkologi Anak Indonsia (YOAI)di FX Plaza Senayan, Minggu (13/2/2011).
"Kisah Keke ini sangat inspiratif, menunjukkan bahwa anak yang menderita kanker tidak boleh menyerah dan kehilangan semangat. Harus terus berjuang seperti Keke," kata Dinda Hauw, aktris cilik berusia 14 tahun yang memerankan tokoh Keke di film tersebut.
Selain Keke, masih banyak lagi pengidap kanker yang harus merelakan sebagian impian itu terampas oleh penyakit. Beberapa di antaranya sempat ditemui oleh detikHealth dalam peringatan Hari Kanker Anak Sedunia 2001 dan berikut inilah kisahnya.
Restu (laki-laki, 17 tahun, kanker tulang)
Kalau saja Restu tidak jatuh lalu mengalami patah tulang di usia 12 tahun, mungkin saja tumor ganas yang bersarang di tulang kakinya tidak akan ketahuan. Meski tumor itu sudah bisa diangkat, namun ia harus rela kehilangan kaki kanannya yang diamputasi untuk mencegah sel-sel kanker itu terus menyebar.
"Sebelum patah tulang, sama sekali tidak ada tanda-tanda kalau Restu punya kanker. Kalaupun ada keluhan, paling-paling hanya sering merasa ngilu, pegel-pegel," ungkap Sri Winarti, ibu kandung Restu.
Tidak cukup hanya kehilangan kaki kanan, Restu masih harus menanggung dampak serius dari kemoterapi yang dijalaninya. Sejak tahun 2009, ia mengalami gagal ginjal akibat terlalu banyak mengonsumsi obat kanker sehingga harus rutin melakukan cuci darah sebanyak 2 kali dalam setiap minggu.
Sarno (laki-laki, 9 tahun, kanker mata)
Sama seperti Restu, Sarno asal Lampung juga mengetahui dirinya terkena kanker setelah mengalami sebuah kecelakaan. Saat bermain ketapel, peluru milik salah seorang teman nyasar dan mengenai matanya hingga memerah dan terasa perih.
"Sempat periksa ke dokter praktik, tapi beberapa minggu kemudian matanya malah membengkak. Sarno kami bawa ke RSUD Lampung, ternyata ada kanker dan dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo," tutur Rasidi, kakak Sarno yang setia mendampingi adik bungsunya selama 6 bulan lebih dirawat di Jakarta.
Saat ini Sarno masih harus menjalani kemotrapi dan beberapa kali pemeriksaan, sehingga Rasidi memperkirakan keluarganya belum bisa pulang ke Lampung dalam 6 bulan ke depan. Rasidi cukup tegar dan selalu optimistis Sarno akan sembuh, meski mata kanannya tidak akan pernah bisa melihat lagi karena sudah diangkat.
Denie (laki-laki, baru saja meninggal di usia 20 tahun, leukemia)
Hingga berusia 13 tahun, Denie Ramadhan Noerdin adalah remaja yang sangat enerjik dan punya obsesi ingin masuk tim inti bola basket di sekolahnya. Namun sejak didiagnosis menderita kanker darah atau leukemia, Denie harus mulai melupakan impian itu karena dokter melarangnya untuk beraktivitas hingga terlalu letih.
"Setelah dikemoterapi, Denie sebenarnya sempat dinyatakan sembuh. Namun sejak itu dia mengalami relaps (kumat) 2 kali dan yang terakhir sudah tidak tertolong, Denie wafat 2 Februari 2011. Kondisinya saat relaps yang terahir, testis membesar," kenang ayah Denie, Tonie Noerdin.
Kendati bertahun-tahun hidup dengan leukemia, Tonie mengakui semangat hidup anak sulungnya itu sangat luar biasa. Meski tidak bisa sekolah dengan normal seperti remaja lain, ia tetap ingin belajar melalui home schooling hingga SMA. Sejak tidak boleh main basket, ia juga menekuni hobi baru yakni fotografi.
(up/ir)
Rabu, 09 Februari 2011
Apa Itu Bakteri E-Sakazakii
Enterobacter sakazakii merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora.
Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae . Sampai tahun 1980 E. sakazakii dikenal dengan nama Enterobacter cloacae berpigmen kuning.
Pada tahun 1980, bakteri ini dikukuhkan dalam genus Enterobacter sebagai suatu spesies baru yang diberi nama Enterobacter sakazakii untuk menghargai seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan studi DNA hibridisasi yang menunjukkan kemiripan 41% dengan Citrobacter freundii dan 51% dengan Enterobacter cloacae [1].
[sunting] Habitat dan Sumber Penyebaran
Enterobacter sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus dan lalat merupakan sumber infeksi.
Enterobacter sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi terkontaminasi E. sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.
Bahaya Kesehatan
Laporan mengenai infeksi E. sakazakii menunjukkan bahwa bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki resiko tertinggi terinfeksi E. sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Enterobacter sp. merupakan patogen nosokomial yang menjadi penyebab berbagai macam infeksi termasuk bakteremia, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi, osteomyelitis, dan infeksi mata [8]
Angka kematian akibat infeksi E. sakazakii mencapai 40-80%. Sebanyak 50% pasien yang dilaporkan menderita infeksi E. sakazakii meninggal dalam waktu satu minggu setelah diagnosa. Hingga kini belum ada penentuan dosis infeksi E. sakazakii, namun sebesar 3 cfu/100 gram dapat digunakan sebagai perkiraan awal dosis infeksi.
-Wikipedia.org
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
RESEARCH:
In a trial such as using bacteria Staphilococcus aureus, Bacillus substilis, and Escherichia coli, Campylobacter sp, Pseudomonas sp, Streptococcus mutans, Klebsiella sp, Salmonela sp, Enterobacter sakazakii, the propolis can slow down the bacteria growth.[http://www.bic.web.id/in/kesehatan-obat-obatan]
Senin, 07 Februari 2011
Kenali Gejala Serangan Jantung
Keluhan serangan jantung tidak selalu seperti yang kita saksikan di layar sinetron saat aktor berakting memegang dada kiri, sementara mata mendelik, badan membungkuk, lalu tersungkur ke lantai.
Terdapat berbagai ragam keluhan serangan jantung dan gejalanya tidak sama pada tiap orang, terutama pada perempuan.
Serangan jantung yang dalam bahasa medis disebut acute miocard infark terjadi karena adanya sumbatan gumpalan darah di pembuluh koroner. Ada banyak hal yang bisa memicu serangan jantung, termasuk faktor usia, hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, konsumsi alkohol, stres, merokok, dan pola makan yang tidak sehat.
Untuk mengenali potensi serangan jantung sedini mungkin, kenali tanda-tanda penting gangguan jantung berikut ini:
Kelelahan dan sesak napas Rasa lelah yang berlebihan dan napas pendek-pendek adalah dua tanda yang coba dikirimkan tubuh agar Anda segera beristirahat. Namun, gejala ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung sebagai respons tekanan ekstra pada jantung.
Bila Anda sering mengeluh kelelahan tanpa penyebab yang jelas, itu bisa jadi tanda ada sesuatu yang salah pada tubuh. Napas pendek-pendek dan kelelahan ini paling sering dialami perempuan dan terjadi sebulan sebelum serangan jantung.
Keringat dingin Berkeringat lebih dari biasanya, terutama jika Anda tidak sedang melakukan aktivitas, bisa menjadi gejala awal masalah pada jantung. Hal ini terjadi karena tubuh bekerja keras memompa darah melewati sumbatan di koroner sehingga tubuh mengeluarkan keringat lebih banyak untuk menjaga temperatur tubuh.
Mual, muntah, dan nyeri perut Keluhan serangan jantung biasanya disertai rasa mual, muntah, dan keringat dingin sehingga disalahartikan sebagai masuk angin. Akibatnya, penderita tidak dibawa ke rumah sakit. Pertolongan yang semestinya segera diberikan menjadi terlambat.
Nyeri dan rasa tertekan di dada Meski tidak semua serangan jantung memiliki gejala nyeri dada, tanda ini paling sering dikenali sebagai serangan jantung. Nyeri dada yang dialami digambarkan seperti sensasi tertekan benda berat atau gajah menginjak dada.
Nyeri di seluruh tubuh Rasa nyeri dan kaku di seluruh tubuh juga sering dialami orang yang pernah mengalami serangan jantung. Kebanyakan mengalami rasa nyeri dan kebas di tangan kiri. Namun, nyeri ini juga bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti atas perut, pundak, punggung, bahkan rahang.
Pertolongan pertama Ketika terjadi serangan jantung, segeralah membawa pasien ke rumah sakit. Bila memungkinkan, berilah pasien aspirin untuk dikunyah. Tujuannya adalah melancarkan bekuan darah. [Sumber : Healthline/kompas]