Pertanyaan yang sering diajukan para penderita diabetes (diabetesi) adalah, apakah saya harus puasa? Pertanyaan tersebut menyangkut salah satu Rukun Islam keempat yang mewajibkan puasa bagi umat Muslim. Sebenarnya diabetesi boleh saja berpuasa selama gula darahnya terkendali.
Menurut Prof dr Sri Hartini Kariadi, SpPD-KEMD, dari Universitas Padjadjaran Bandung, dalam keadaan terkendali, baik, dan sedang tidak menderita penyakit lain, diabetesi termasuk orang yang cukup sehat. Karena itu, mereka boleh berpuasa. Bahkan pada sebagian diabetesi, pada akhir puasa ada penurunan kadar gula darah dan kadar kolesterol.
Lantas diabetesi seperti apakah yang aman berpuasa? "Selama gula darahnya terkendali baik, atau kurang dari 180 mg/dl, dan tidak sedang menderita penyakit atau komplikasi berat lainnya," kata Sri Hartini, yang ditemui di sela peluncuran bukunya yang berjudul Diabetes? Siapa Takut! pada akhir Juli lalu di Jakarta.
Selain menentukan kadar gula darah, para diabetesi juga dianjurkan untuk berkonsultasi pada dokter. Dokter nanti akan menentukan tingkat risiko penyakit diabetes yang diderita. Menurut dr Tri Juli Edi dari Divisi Metabolik Endoktrin dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, penderita diabetes berisiko sangat tinggi, yakni yang gula darahnya sering turun atau sedang hamil, jika memutuskan untuk berpuasa, harus di bawah pengawasan ketat dokter (Kompas, 10/8/2010).
Karena itulah, diabetesi yang ingin berpuasa sebaiknya rutin mengontrol kadar gula darahnya, minimal satu bulan sebelum berpuasa. Monitoring gula darah juga wajib dilakukan secara berkala agar keadaan yang berbahaya bisa dicegah, yakni bila gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi.
PROPOLIS ATASI DIABETES
Jawabannya ada di http://produkmelia.multiply.com/journal/item/13/Diabetes_Vs_Propolis_kadar_gula_darah_turun